Selingan Graduate Student - Hiking
- kaistina0
- 2021년 3월 1일
- 5분 분량
Credit : Vina Sari Yosephine (mahasiswi PhD 2013 Fall, Department of Industrial and Systems Engineering) Source : http://catbasah.wordpress.com Yap!! seperti judulnya, kali ini saya akan membahas hal-hal yang anak Graduate Student di Korea lakukan disamping kegiatan sehari-harinya, yang unik, cultureshock-ish, dan kadang ga masuk di badan Indonesia saya, tapi seru banget, dan ga bakal ditemukan di negara lain sepertinya. Sebelumnya saya cerita dulu singkat tentang Graduate School di korea. Pada umumnya, kalau lanjut ke grad school di korea (S2 atau S3), mahasiswa akan berada di bawah supervisi dari Professor. Untuk mempermudah penelitian, mahasiswa-mahasiswa ini akan berada di naungan 1 lab yang dikepalai Bapak atau Ibu Prof. Setiap mahasiswa minimal punya 1 station kerja sendiri untuk komputer dan barang-barang pribadi, dan ditambah station lain untuk meja kerja dengan peralatan lab. Karena saya bekerja dengan komputer sepanjang hari saya hanya punya 1 station saja, yang kurang lebih seperti kubikel di kantor. Setiap hari saya punya jam kerja dari jam 9.00-18.00 atau mungkin lebih, tergantung dari pekerjaan penelitian saya. So..scholarship, office, research, lab mates….everything looks perfect….. Haha…not so fast…. Masalahnya adalah, untuk mahasiswa S3 seperti saya yang sudah berada di lab yang sama lebih dari 4 tahun, dengan rekan mahasiswa S3 lain yang kurang lebih sama periode masuknya, kami BOSAN!! 4 tahun yang dilihat itu-itu saja, orangnya sama, kadang di lorong waktu mau ke toilet bisa berpapasan dengan orang dari lab tetangga, sambil saling menyapa “hi” sambil awkward…. krik… krik… krik… Nah, di sinilah lab traditions come to our rescue! Korean life (dan juga di lab) punya tradisi yang menyenangkan untuk mengatasi kebosanan sekalian refreshing sekalian bonding time, di korea ini populer dengan sebutan MT. Banyak singkatannya, tapi salah satu yang populer yaitu “Membership Training”. MT ini semacam outing atau retreat dari kehidupan riset yang menyita energi dan otak. Aktivitasnya bisa macam-macam, dari mulai kemping sampai kunjungan pabrik, tergantung kreatifitas anggota lab. Jadi kali ini saya akan cerita tentang Lab MT saya di periode winter 2016. MT kali ini kegiatan utamanya adalah: HIKING!! >.< >.< >.< >.< Yup, temperaturnya subzero, bersalju, ber-es, dan ntah gimana, semua setuju untuk pergi hiking *sigh*. Kami semua akhirnya pergi ke Muju Ski Resort untuk hiking…(bukannya ski dong…ironis). FYI, orang korea, tua, muda, bapak, ibu, mas, mbak, semuanya fasih banget kalo masalah jalan kaki atau hiking. Mungkin karena posturnya juga kurus-kurus, jadi hiking bisa jadi olahraga yang menyenangkan. Orang korea juga punya kebiasaan unik setiap hiking, yaitu mereka akan punya backpack, jaket, celana, sepatu hiking yang mirip se-korea hampir seperti seragam, dan jangan lupa hiking pole dengan suspension pro, yang juga dipakai para pendaki himalaya…walaupun pada akhirnya track yang dijalani hanya track datar…hehehe, tapi itu bukti kalo orang korea tuh ga main-main dalam menjalani sesuatu, fokus, dan profesional. Kali ini, track yang akan dilalui cukup panjang, sekitar 6.5-7KM, setengahnya jalan aspal menanjak, setengahnya jalan hutan dan tangga yang ga ada habis-habisnya. FYI, sebagai xl person, saya sudah stress dari 2 minggu sebelum berangkat. Sudah terbayang jantung bakal meledak dan kaki bakal ga berasa. Kami ber-19 berangkat dari Daejeon jam 7.30 pagi, sampai di kaki gunung jam 9.00 dan mulai pendakian sekitar jam 10.00 karena di tengah jalan malah ribet bagi-bagi snacks dan foto-foto. Karena ini ski resort, kami parkir mobil di parkiran ski, dan berangkat dengan shuttle bus gratis ke area pendakian. Kalau saya tidak salah ada sekitar 5 track pendakian di Deokyu ini. Jadi ada 5 bis berbeda yang mengantar pengunjung kemana-mana. Kalau masalah kenyamanan, di sini ga ada duanya deh. Semua diakomodasi dengan baik. Hiking pun dimulai!! Awalnya masih standar, hanya jalan menanjak, es dimana-mana, sudah mulai super dingin, kami mulai tambahkan spike di sepatu supaya tidak tergelincir. Seperti dugaan awal, dari awal saya sudah paling lelet…tapi masih bisa keep up…Ini foto kami grup yang terpaksa nungguin saya, karena saya lelet, 11 orang lainnya sudah jauh di depan…Kalau tidak salah ini kami sudah jalan sekitar 1.5 KM

3 KM kemudian….yang lain masih happy, saya sudah mau minta pulang….

Tracknya sakit jiwa, as expected, saya jadi yang paling lelet selelet-leletnya,lelet pangkat 3, sambil dijagain Prof dan Lab-mates, saya sampai 1 jam lebih telat dibanding yang lain…karena berhenti tiap 100 meter, kadang pengen muntah, kadang pusing…tapi terus jalan gara-gara gengsi, dan takut kalo harus turun gara-gara licin. BTW di foto di atas, tas saya sudah dibawakan oleh teman yang baik hati, sekaligus pemilik kamera :) jalan… nanjak… berhenti… *sigh*…. jalan… tangga… nanjak… hoek…. jalan…. … … beberapa KM kemudian… begitu sampai di atas, woaaaaah, pemandangan paling keren yang bisa di lihat di korea. Ini adalah gambar di shelter, sekitar 100 m dari puncak gunung Deokyu. Tempat break untuk makan siang atau sekitar istirahat sebentar. Kami stay beberapa menit di sini karena sampai tepat sesudah jam makan siang. Yang menarik, ternyata sama kayak di Indo, kalo di puncak gunung makannya mie instan, harganya cukup mahal dibandingkan dengan di minimarket sekitar 2 kalinya, tapi worth!! Saking serunya makan, saya sampai lupa untuk foto-foto.

Daaan, ini adalah foto di puncak, ayo tebak yang mana Professor? Semuanya happy bisa menyelesaikan hiking dengan tidak kekurangan apapun.

Dengan demikian, berakhirlah aktivitas paling berat hari ini. fiuuuhhhh… Orang korea punya great remedies setelah hiking berat seperti ini…dan ini bagian favorit saya juga siy: SAUNA!!! seperti yang beken di film-film korea, SAUNA di korea ini lebih mirip kolam pemandian umum yang airnya benar-benar bisa bikin semua sakit hilang…sayangnya saya ga boleh publish foto, karena bisa kena UU-pornografi, hihihi….maaf yah…di korea pemandian umum memang ga boleh pake apa-apa, kalau pakai apa-apa malah dianggap aneh dan bisa diusir dari kolam. Anyway, setelah itu, kami semua menuju penginapan, karena sesuai tradisi di sini, time for the famous K-BBQ! Salah satu bisnis unik di korea adalah di seluruh penjuru korea, mereka menyewakan semacam villa atau penginapan yang bisa disewa per hari, ternyata tradisi MT ini sudah menjadi tradisi di seluruh lapisan masyarakat korea. Villa-villa ini biasa disebut pension oleh orang korea. Sudah menjadi tradisi di korea juga, kemanapun mereka pergi, BBQ harus jadi menu utama. Biasanya isinya segala macam daging (ayam, babi, sapi, ikan) dan sayuran. Tapi kali ini lab saya sedang anti mainstrea,. Kali ini hanya daging sapi saja yang kami bawa, dan tentu saja imported, karena sapi di korea mahaaaaaaalll….hahaha…sapi impor lebih terjangkau. Entah bagaimana, si bapak bisa bakar daging sapi, dan rasanya ga kalah sama steak bintang lima. Walaupun kita makan dengan piring kertas beli di supermarket, tapi rasanya uwoooooh……totalnya kami makan 6.6KG sapi untuk 19 orang malam itu (dan nasi sepanci, dan sayur sekebun, dan snack se-rak, dan softdrink sekulkas, dan *maaf* soju dan beer berkardus-kardus)…..maaf fotonya agak blur, beda kamera..haha…

Dan dinner pun selesai, berikutnya…game time!!! OK…di acara MT ini game time bisa disebut drinking time, sebagai negara dengan konsumsi alkohol terbesar (no citation), semua aktivitas biasanya disertai dengan minum-minum mostly soju dan beer. Tapi jangan takut, karena mereka sangat menghormati kepercayaan dan prinsip orang lain. Walaupun ada anggota lab yang tidak minum alkohol, kita masih tetap bisa bermain bersama di acara ini…malah bagus, kalau mereka kenapa-kenapa kita bisa jagain…walaupun I have to admit, orang korea niy jago-jago banget minum, mabuk juga mereka masih bisa kontrol kelakuan dan bahasa…suatu hal yang sangat mustahil di tempat lain….so they’re just having fun in their way… Biasanya game time ini berlanjut sampai pagi atau sampai semua orang tertidur di ruang tamu… Pagi harinya, kami semua (tentu saja) bangun agak siang sekitar jam 10 pagi, sarapan mie instan bersama, dan siap-siap untuk pulang ke Daejeon.. Berakhirlah sudah MT yang menyenangkan (dan menyakitkan kaki) di winter ini….. credit photo to SDM-Lab and Hwang Ill Hoe
Comments